Monday, October 31, 2016

Aston Primera Pasteur BERUBAH menjadi Holiday Inn Bandung Pasteur


Perusahaan pemilik Aston Primera Pasteur siap ikut serta dalam persaingan bisnis hotel yang kian ketat, khususnya di Bandung. Dengan mengubah brand lama Aston Primera Pasteur, hotel bintang 4 (empat) grup lokal Archipelago International Indonesia, menjadi Holiday Inn Bandung Pasteur sebagai brand hotel bintang empat dalam grup hotel ketiga terbesar sedunia Intercontinental Hotel Group (IHG). 

Sebelum



 Sesudah


Keputusan ini diambil dalam rangka meningkatkan fasilitas dan layanan yang sudah ada selama hampir 7 (tujuh) tahun terakhir agar memenuhi standar internasional. Tentunya dari sisi kualitas untuk kenyamanan, keamanan dan keselamatan para tamu. Selain itu pula untuk meningkatkan kualitas pasar di Bandung, dengan harapan yang selama ini mayoritas tamu lokal khususnya MICE, tamu asing pun bisa meningkat dengan adanya tambahan “Brand Value” dari IHG. Dengan standar tinggi, tidak hanya untuk kualitas produk, pelayanan dan fasilitas, tapi juga mengutamakan keamanan dan keselamatan para tamu hotelnya.

Agar dapat memenuhi standar tersebut, saat ini property yang bersangkutan sedang dalam tahap persiapan untuk berbagai peningkatan yang dimaksud.


Nantikan peluncurannya dalam waktu dekat !



Jl. Dr. Djunjunan 96 Pasteur, Bandung 40162, Indonesia 
T : +62 22 206 0123 | F : +62 22 206 0124
E : Info@holidayinnpasteur.com

<a href="http://holidayinnpasteur.com/index.html" rel="nofollow">http://holidayinnpasteur.com/index.html</a>

Sistem Pencegahan terjadinya Kebakaran pada Bangunan

Ilustrasi
Pencegahan Kebakaran
Secara umum dalam upaya pencegahan terjadinya kebakaran pada bangunan terbagi atas sistem pencegahan aktif dan sistem pencegahan pasif. Sistem pencegahan aktif merupakan upaya pencegahan terjadinya kebakaran secara dini dari dalam bangunan itu sendiri, yang diusahakan sendiri oleh pemilik gedung, yang diantaranya adalah dengan memasang peralatan detektor kebakaran pada titik-titik strategis, pemasangan sprinkle, penyediaan hidrant/tabung pemadam kebakaran, dan sebagainya.
Sedangkan sistem pencegahan pasif misalnya melalui usaha pemilihan bahan Artikel - Kebijakan Penanggulangan Kebakaran 3 bangunan yang lebih tahan terhadap api, kompartemenisasi, pengaturan dan jarak ruangan, desain tapak bangunan yang memudahkan akses pemadaman kebakaran dan sebagainya. Sistem proteksi pasif ini harus mampu mendukung bekerjanya sistem proteksi aktif, penyelamatan dan evakuasi manusia dan barang secara aman, pembatasan penyebaran dan besarnya api, perlindungan terhadap bangunan di sekitarnya dan keselamatan pada saat pemadaman kebakaran.
Tidak semua bangunan terutama untuk fasilitas umum, perkantoran, pasar dan sebagainya sudah dilengkapi dengan sistem detektor kebakaran. Padahal sistem deteksi awal terjadinya kebakaran ini akan sangat membantu untuk kepentingan evakuasi dan penyelamatan manusia dan barang serta upaya pencegahan kebakaran yang semakin meluas. Kebakaran terkadang baru diketahui setelah api menjalar semakin besar. Apalagi bila kondisi ruangan kosong atau berupa gudang yang terkunci dan penjaga berada saat itu di luar bangunan, sehingga pada saat api sudah membakar ruangan/barang belum menyadari kalau telah terjadi kebakaran.

Perlukah Smoke Detector ?
Pemasangan detektor dan peralatan pemadaman kebakaran merupakan salah satu upaya aktif agar bangunan tersebut mampu melakukan swalindung (self protective). Alarm tanda terjadinya kebakaran, yang biasanya berupa detektor asap, akan segera berbunyi bila terjadi kebakaran, sehingga upaya lokalisasi dan pemadaman juga dapat segera dilakukan sebelum api menjadi besar dan menjalar ke lain ruangan. Pembuatan tangga-tangga darurat dan balkon-balkon pada bangunan bertingkat juga akan memudahkan proses evakuasi pada saat terjadi kebakaran. Tangga-tangga darurat sebaiknya dibuat di sisi luar bangunan sehingga kemungkinan terhambat asap akan dapat dihindari.

Dari data statistik di Amerika Serikat menyebutkan bahwa 74% dari korban meninggal pada kebakaran bangunan diakibatkan terhirupnya asap yang berlebihan. Bahkan bagi kota-kota besar yang memiliki gedung-gedung pencakar langit sudah mensyaratkan dibuatnya kompartemen-kompartemen pada lantai-lantai tertentu, yang berupa ruangan-ruangan khusus tempat berlindung sementara dan evakuasi manusia bila terjadi kebakaran. Kompartemen ini khusus dirancang agar tahan terhadap api dan memudahkan akses untuk melakukan evakuasi. Perencanaan tapak bangunan juga ikut menentukan kemudahan-kemudahan dalam menanggulangi terjadinya kebakaran.

Perancang bangunan (arsitek) perlu memperhatikan jarak-jarak bangunan, jalur pencapaian dan manuver mobil pemadam kebakaran, lokasi hidrant beserta pompanya dan sebagainya. Dengan dibantu oleh ahli mekanikal dan elektrikal serta utilitas dapat pula dihitung besar kebutuhan pompa, sistem jaringan pipa, sprinkle dan penempatan detektor-detektor api pada lokasi yang strategis. Sehingga diharapkan seorang arsitek harus memikirkan bahwa pencegahan bangunan terhadap bahaya kebakaran juga termasuk unsur pengamanan dalam dan luar lingkungan bangunan.

Aston Primera Pasteur yang BERUBAH menjadi Holiday Inn Bandung Pasteur sangat concern dengan safety and security. Peningkatan tengah dilakukan untuk mempersiapkan Holiday Inn Bandung Pasteur, demi kenyamanan, keamanan dan keselamatan para tamu. Holiday Inn Bandung Pasteur, Great Hotel Guest Love! <3

Jl. Dr. Djunjunan 96 Pasteur, Bandung 40162, Indonesia 
T : +62 22 206 0123 | F : +62 22 206 0124
E : Info@holidayinnpasteur.com


Sunday, October 30, 2016

Co-Working Space Bandung


Berbagi sambil bekerja
Co-Working Space adalah cara bekerja dengan tempat kerja untuk saling berbagi, tidak hanya berbagi tentang pekerjaan namun juga tempat. Berbeda dengan lingkungan kerja pada umumnya, peserta biasanya dari organisasi atau perusahaan yang sama. Cara ini juga biasanya digunakan sebagai sarana untuk meeting oleh suatu grup perusahaan.

Suasana bekerja dengan konsep yang kasual membuat bekerja menjadi nyaman. Berikut ini adalah beberapa tempat co-working space yang sudah menyebar di Indonesia.

Bandung Digitl Valley (BDV)
Bandung Digital Valley adalah co-working space gratis yang diluncurkan oleh Telkom di Bandung pada bulan Desember 2011. Berlokasi di R&D Center milik Telkom, tempat ini memiliki luas 1.200 meter persegi, dan Telkom mengizinkan orang-orang menggunakannya sebagai co-working space, ruang rapat, dan ruang inkubasi.
BDV dibangun untuk mendukung dan memfasilitasi perusahaan atau produk milik wirausahawan teknologi dan developer, serta menjembatani dengan target pasarnya.
Co-working space ini bisa menampung seratus orang. Untuk bisa menempati BDV, kamu hanya perlu mendaftarkan diri di situsnya.

Co&Co Space
Co&Co Space adalah sebuah co-working space yang terletak di jantung kota Bandung, yakni di daerah Dago. Lokasinya sangat strategis, dekat dengan banyak pusat toko pakaian dan kafe.
Terdapat berbagai ruangan yang bisa digunakan seperti ruang rapat, area outdoor, area publik, area pribadi, dan dapur. Co&Co Space juga menyediakan berbagai fasilitas untuk kamu yang tertarik menyelesaikan pekerjaan seperti kebutuhan mencetak dokumen dan fotokopi.
Selain itu terdapat variasi harga yang ditawarkan bagi anggota maupun nonanggota, mulai dari per jam, harian, mingguan bahkan bulanan.

Ruangréka
Didirikan pada tahun 2014, Ruangréka diperuntukkan bagi entrepreneur muda untuk berkolaborasi. Réka dalam Bahasa Sansekerta berarti kerja atau bisnis; kata tersebut digabungkan dengan kata ruang menjadi Ruangréka, yang bermakna ruang untuk bekerja.
Selain menyediakan co-working space, Ruangréka juga memiliki 16 startup dan UMKM inkubasi. Ruangréka hadir sejalan dengan kota Bandung yang didesain menjadi kota Technopolis.

Eduplex Bandung
Baru didirikan pada tahun 2016, Eduplex merupakan co-working space yang buka selama 24 jam nonstop. Tempat ini bisa menjadi pilihan bagi kamu yang terkendala masalah waktu dalam mencari referensi bekerja remote.
Selain berfungsi sebagai co-working space, Eduplex difungsikan juga sebagai kafe yang terletak di lantai bawah. Sementara untuk lantai dua dan tiga difungsikan sebagai co-working space.

DiLo Bandung
Digital Innovation Lounge (Dilo) merupakan sebuah Creative Camp yang dikembangkan oleh MIKTI bekerja sama dengan Telkom. Kamu bisa menemukan beragam kegiatan seperti workshop, business gathering dan kompetisi lokal yang rutin diselenggarakan.
Berbagai fasilitas tersedia di sini, seperti co-working space, ruang rapat, kelas untuk menyelenggaraka training atau workshop serta ruang komunitas untuk berbagi gagasan.

Freenovation Sidehouse
Freenovation merupakan co-working space yang terletak di dua lokasi. Co-working space ini menyediakan tiga paket pilihan yakni Coworking Pass, Fix Office, dan Event Pass. Masing-masing dari paket ditawarkan dengan harga yang bervariasi.
Freenovation juga menyediakan fasilitas seperti internet, printer, proyektor, layer dan speaker. Untuk masalah waktu, Freenovation buka selama 24 jam.

Work@ Co Working Space
Seperti co-working space pada umumnya, Work@ menyediakan koneksi internet, loker, air mineral, lounge, perpustakaan pribadi, printer, faks, scanner dan segala kebutuhan dasar yang diperlukan untuk memudahkan pekerjaan.
Selain itu, Work@ menawarkan fasilitas mentoring dari para praktisi yang ahli di bidangnya untuk melakukan konsultasi terkait startup dan kewirausahaan. Terdapat fasilitas khusus bagi anggota seperti gathering bulanan dan bisnis klinik per dua minggu.

Beberapa tempat tersebut adalah co-working space yang tersedia di kota Bandung yang mungkin jadi pilihan untuk bekerja. Tidak lupa, Holiday Inn Bandung Pasteur juga memiliki ruang meeting dengan total 14 ruangan dan ukuran yang beragam. Dengan beberapa pilihan paket meeting, anda mendapatkan lunch atau dinner dan coffee break, serta fasilitas lainnya seperti Motorized LCD Projector & Screen, Mic Wireless & Sound System, Flip Chart, Notepad, dan lain-lain. Info lebih lengkap dapat menghubungi kami di nomor yang tertera. Happy Working !

Jl. Dr. Djunjunan 96 Pasteur, Bandung 40162, Indonesia 
T : +62 22 206 0123 | F : +62 22 206 0124
E : Info@holidayinnpasteur.com

Saturday, October 29, 2016

What is Waiting for You

Holiday Inn Bandung Pasteur, a brand new mice and family leisure in city centre hotels, is set to open its flagship hotel in Bandung in November 2016.


        

   
       



As a special early preview, on Sunday 23th October, Holiday Inn Bandung Pasteur is hosting a pre-launching event which is open for public to get public brand awareness. Also for any event organizers and business users who would like to get a glimpse of the new hotel months before it opens.








The Holiday Inn Bandung Pasteur will have 278 modern and stylish bedrooms and suites, a dedicated conference floor offering flexible space accommodating up to 1000 delegates theatre style, The Ambassador Coffee Shop, Cham Khaw Thailand Restaurants and, Magenta Coffee & Wine which offers you a retro ambiance. An eye-catching in center location at the heart of Bandung, Holiday Inn Bandung Pasteur is close to the city’s Bullring Shopping Centre and Central Business District.








Described as a modern contemporary 4 star hotel, from the moment you arrive, the hospitality we serve and you’ll realize you’ve found somewhere different and exciting.

<a href="http://holidayinnpasteur.com/index.html" rel="nofollow">http://holidayinnpasteur.com/index.html</a>

Friday, October 28, 2016

How to Find Us

Holiday Inn Bandung Pasteur is modern contemporary 4 star hotel offering unsurpassed values with wide range of facilities to suit the needs of conference delegates, business travelers, as well as families on joyful weekend trips in bandung.

The delightful Holiday Inn Bandung Pasteur offers unmatched facilities in the main entrance of bandung with 278 Deluxe and Suite for either business or leisure travelers. feel the Hi-end conference and meeting experience with enormous Ballroom. Our friendly caring staff will contribute "Service Excellent" atmosphere.


What is Waiting for You
 
  • 278 Modern Contemporary rooms and suites
  • Ballroom for up to 1500 guest
  • 14 Meeting rooms
  • Hi-end conference facilities with smart control
  • Executive Boardroom
  • Cham Khaw Restaurant
  • The Ambassador Coffee Shop
  • The Magenta Coffee and Wine Lounge
  • Smoking and non-smoking rooms
  • LED TV in each guest room with more than 50 TV channel
  • Ninety Six Fitness Center
  • Orchidia Spa
  • Outdoor Swimming Pool
  • Indoor Swimming Pool
  • Free Shuttle Service* (airport city center)
  • Secure parking accomodate 400 cars
  • 24 hours security and CCTV
  • Disable parking lot

Just Place for You

Trravelers coming from Jakarta will appreciate the hotel convenient location shortly after the Cipularang-Purbaleunyi toll gate to Bandung with easy access to the city's shopping areas. The airport is less than 10 minutes drive away and it takes just 15 minutes from Bandung's central railway station.
  • Confrotable work spaces
  • Full-service restaurants
  • Earn IH Reward Club points every time you stay
  • Full-service meetings
  • Free high-speed internet access in all guest rooms
<a href="http://holidayinnpasteur.com/index.html" rel="nofollow">http://holidayinnpasteur.com/index.html</a>

Bingung Mencari tempat Pre Wedding?

Pilihan Tempat Pre Wedding di Kota Bandung

Pre wedding merupakan salah satu momen yang sangat dipersiapkan oleh pasangan yang akan menikah. Bandung? Banyak tempat yang disediakan kota Bandung untuk berpose di depan kamera, menggunakan gaun cantik dan jas yang gagah. Tulisan di bawah ini mungkin bisa menjadi rekomendasi anda dan pasangan untuk pre wedding di kota Bandung.

1.        Situ Patenggang

Situ Patenggang atau Situ Patengan adalah suatu danau yang terletak di kawasan objek wisata alam Bandung Selatan, Jawa Barat, Indonesia, tepatnya di Ciwidey. Berbeda dengan legenda Tangkuban Perahu, Situ patenggang ini memiliki legenda dengan kisah cinta romantis nan abadi. Danau ini memikat orang yang datang dengan panorama alam yang sangat eksotik dan sangat pas untuk mengabadikan momen pre-wedding mu. Selain danau yang bisa dijadikan objek, terdapat hamparan kebun teh yang luas bak karpet yang terbentang indah dan mempesona. 

2.        Ranca Upas


Satu lagi tempat yang berada di kawasan Ciwidey, yaitu Ranca Upas. Tempat ini sangat terkenal dan menjadi destinasi favorit pilihan Bride to be. Menyatu dengan alam dan rusa yang dilepas bebas di kawasan penangkaran, mungkin ini menjadi sangat cocok untuk foto pre wedding anda, yang bernuansa hijau pengunungan.

3.        Kawah Putih

Masih di kawasan Ciwidey, kawah putih merupakan tempat yang juga cocok untuk menjadi alternatif pre wedding. Dengan panorama yang indah bernuansa putih dan biru kehijauan, kawah putih tidak kalah cantik dengan dua destinasi sebelumnya.

Untuk mencapai tiga destinasi ini dibutuhkan waktu sekitar satu sampai dua jam karena berjarak sekitar 47 kilometer dari pusat kota Bandung. Dengan adanya Holiday Inn Bandung Pasteur, anda tidak perlu khawatir mencari penginapan lain. Jarak yang sangat dekat dengan pintu tol Pasteur, membuat perjalanan anda menuju Ciwidey, Bandung Selatan menjadi mudah. Tidak hanya itu, Holiday Inn juga menyediakan Paket Wedding Wolrd Promo dengan banyak keuntungan! 

<a href="http://holidayinnpasteur.com/index.html" rel="nofollow">http://holidayinnpasteur.com/index.html</a>

Thursday, October 27, 2016

Menyusuri Sejarah Bandung Tempo Dulu

Menyusuri lokasi-lokasi bersejarah Kota Bandung

             

Kredit: Wikimedia Commons/Koleksi Tropenmuseum

Apa yang bisa diperoleh dari masa lalu? Selain kenangan tentulah cermin bagi kita untuk melihat perubahan-perubahan yang terjadi. Mari menyusuri penggalan sejarah Bandung tempo dulu.
Ada beberapa lokasi yang dapat dilihat di Kota Bandung sebagai berikut ini.


Jalan Asia-Afrika, Bandung. (Koleksi Tropenmuseum)

ASIA-AFRIKA. Jalan Asia-Afrika (dulunya Jalan Raya Pos) merupakan awal berdirinya Kota Bandung. Di sinilah tahun 1810 Gubernur Jenderal Hindia-Belanda, Herman Willem Daendels, menancapkan tongkat di suatu titik di sisi De Groote Postweg. Titik itu kemudian dikenal dengan nama Kilometer 0.
Daendels pun membujuk Bupati Bandung ke-6, Raden Wiranatakusumah II, untuk memindahkan ibukota Bandung dari Karapyak (16 km selatan Bandung) ke lokasi alun-alun sekarang ini. Kilometer 0 letaknya tak jauh dari pelataran Hotel Grand Preanger.

HOTEL SAVOY HOMANN. Merupakan hotel pertama di Bandung, hotel ini awalnya dimiliki dan dijalankan oleh keluarga Homann dari Jerman. Bermula dari bangunan bambu, hotel itu kemudian direkonstruksi ke gaya neogothik romantik yang sedang populer kala itu. Tahun 1939, A.F. Aalbers ditugaskan mendesain ulang ke gaya streamline art deco.
Hotel ini juga menjadi tempat penginapan pemimpin Asia dan Afrika kala Konferensi Asia-Afrika diselenggarakan di Bandung tahun 1955.

SUNGAI CIKAPUNDUNG. Sungai Cikapundung menjadi salah satu alasan mengapa Deandels memindahkan ibukota yang lama ke alun-alun. Sungai bersejarah ini merupakan sumber bagi warga dalam mencari sumber air.
Pada zaman prasejarah, saat Danau Besar Bandung masih ada, sungai ini berada 30 meter di bawah permukaan danau. Manusia prasejarah yang tinggal di perbukitan utara biasa menyeberangi danau sebelum tiba di selatan Bandung untuk suatu urusan.

ALUN-ALUN. Alun-alun dianggap sebagai taman publik pertama di Bandung. Konsepnya sama dengan beberapa kota di Jawa lainnya, yakni Catur Gatra. Di sebelah selatan ada Rumah Pendopo sebagai pusat pemerintahan, sebelah barat ada tempat peribadatan monumental (Mesjid Agung), di sisi timur ada pusat aktivitas komersial (Palaguna dan beberapa bioskop), serta di sisi utara didiami rumah penjara (Banceuy).
Penjara Banceuy yang dibangun tahun 1877 itu diruntuhkan tahun 1984. Sebagai penanda bahwa di sini pernah dibangun sebuah penjara, disisakanlah sebuah menara pengawas di pinggir jalan berpagar besi dan rantai. Itu yang tampak dari luar. Sedangkan di dalam kompleks pertokoan kita bisa melihat ruang sel contoh, yang kebetulan dulu ditempati Soekarno.

KANTOR POS BANDUNG DAN GEDUNG BANK MANDIRI. Kantor Pos yang dibangun pada 1928 ini masih difungsikan seperti dulu—Posten Telegraf Kantoor. Bangunan bergaya geometric art deco ini merupakan rancangan J. Van Gent. Sedangkan Gedung Bank Mandiri awalnya adalah Bank Escompto. Inilah bank pertama di Bandung yang melayani warga maupun tuan tanah Parahyangan. Menara uniknya di sisi barat diberi aksen dua jam bundar kecil.

BRAGA. Sepenggal jalan ini menjadi ikon Bandung. Dulu setiap sore jalan ini dipadati pejalan kaki yang hendak bragaderen (ABG kini menyebutnya mejeng). Toko-toko yang ada di sepanjang jalan ini didirikan untuk memenuhi kebutuhan barang-barang penduduk Bandung yang kebanyakan dari Eropa. Maka, diimporlah makanan dan minuman, pakaian dengan model terkini, dan mobil mewah.
Inikah yang membuatnya ia dijuluki "The Fifth Avenue of the East"? Yang jelas, Braga merupakan satu dari tiga jalan pertama di Bandung (lainnya Jalan Asia-Afrika dan Jalan Merdeka). 

TAMAN DEWI SARTIKA. Taman ini dibuat 1864 dan letaknya menyatu dengan Kantor Kodya Bandung yang bergaya geometric art deco.

TAMAN LALU LINTAS. Taman Lalu Lintas yang dibangun tahun 1910-an ini awalnya bernama Insulinde Park dan digunakan sebagai tempat upacara bagi militer Hindia Belanda. Ya, kawasan ini merupakan kawasan militer. Jangan sembarangan memotret kalau tidak ingin kamera Anda diminta penjaga.

TAMAN MALUKU. Sedangkan Taman Maluku aslinya Molukkenpark. Yang khas di sini adalah patung pendeta militer Belanda, Verbraak, di sudut utaranya. Omong-omong, dulu taman ini terkenal dengan warianya. Jika melintas malam-malam di sini, dijamin banyak penggoda yang menggoyahkan iman.

GEDUNG SATE. Inilah penanda Bandung, yang sering gambarnya dijadikan kartu pos. Gerber merancang gedung paling monumental di Indonesia ini dalam gaya Indo-Eropa, memadukan bermacam gaya moorish Spanyol, renaissance Italia, art deco, dan Sunda. Gedung ini dibangun secara diagonal menghadap Gunung Tangkuban Perahu.

(Yds Agus Surono. Sumber: Intisari)

Menyusuri Sejarah Bandung Tempo Dulu

Menyusuri lokasi-lokasi bersejarah Kota Bandung

             

Kredit: Wikimedia Commons/Koleksi Tropenmuseum

Apa yang bisa diperoleh dari masa lalu? Selain kenangan tentulah cermin bagi kita untuk melihat perubahan-perubahan yang terjadi. Mari menyusuri penggalan sejarah Bandung tempo dulu.
Ada beberapa lokasi yang dapat dilihat di Kota Bandung sebagai berikut ini.


Jalan Asia-Afrika, Bandung. (Koleksi Tropenmuseum)

ASIA-AFRIKA. Jalan Asia-Afrika (dulunya Jalan Raya Pos) merupakan awal berdirinya Kota Bandung. Di sinilah tahun 1810 Gubernur Jenderal Hindia-Belanda, Herman Willem Daendels, menancapkan tongkat di suatu titik di sisi De Groote Postweg. Titik itu kemudian dikenal dengan nama Kilometer 0.
Daendels pun membujuk Bupati Bandung ke-6, Raden Wiranatakusumah II, untuk memindahkan ibukota Bandung dari Karapyak (16 km selatan Bandung) ke lokasi alun-alun sekarang ini. Kilometer 0 letaknya tak jauh dari pelataran Hotel Grand Preanger.

HOTEL SAVOY HOMANN. Merupakan hotel pertama di Bandung, hotel ini awalnya dimiliki dan dijalankan oleh keluarga Homann dari Jerman. Bermula dari bangunan bambu, hotel itu kemudian direkonstruksi ke gaya neogothik romantik yang sedang populer kala itu. Tahun 1939, A.F. Aalbers ditugaskan mendesain ulang ke gaya streamline art deco.
Hotel ini juga menjadi tempat penginapan pemimpin Asia dan Afrika kala Konferensi Asia-Afrika diselenggarakan di Bandung tahun 1955.

SUNGAI CIKAPUNDUNG. Sungai Cikapundung menjadi salah satu alasan mengapa Deandels memindahkan ibukota yang lama ke alun-alun. Sungai bersejarah ini merupakan sumber bagi warga dalam mencari sumber air.
Pada zaman prasejarah, saat Danau Besar Bandung masih ada, sungai ini berada 30 meter di bawah permukaan danau. Manusia prasejarah yang tinggal di perbukitan utara biasa menyeberangi danau sebelum tiba di selatan Bandung untuk suatu urusan.

ALUN-ALUN. Alun-alun dianggap sebagai taman publik pertama di Bandung. Konsepnya sama dengan beberapa kota di Jawa lainnya, yakni Catur Gatra. Di sebelah selatan ada Rumah Pendopo sebagai pusat pemerintahan, sebelah barat ada tempat peribadatan monumental (Mesjid Agung), di sisi timur ada pusat aktivitas komersial (Palaguna dan beberapa bioskop), serta di sisi utara didiami rumah penjara (Banceuy).
Penjara Banceuy yang dibangun tahun 1877 itu diruntuhkan tahun 1984. Sebagai penanda bahwa di sini pernah dibangun sebuah penjara, disisakanlah sebuah menara pengawas di pinggir jalan berpagar besi dan rantai. Itu yang tampak dari luar. Sedangkan di dalam kompleks pertokoan kita bisa melihat ruang sel contoh, yang kebetulan dulu ditempati Soekarno.

KANTOR POS BANDUNG DAN GEDUNG BANK MANDIRI. Kantor Pos yang dibangun pada 1928 ini masih difungsikan seperti dulu—Posten Telegraf Kantoor. Bangunan bergaya geometric art deco ini merupakan rancangan J. Van Gent. Sedangkan Gedung Bank Mandiri awalnya adalah Bank Escompto. Inilah bank pertama di Bandung yang melayani warga maupun tuan tanah Parahyangan. Menara uniknya di sisi barat diberi aksen dua jam bundar kecil.

BRAGA. Sepenggal jalan ini menjadi ikon Bandung. Dulu setiap sore jalan ini dipadati pejalan kaki yang hendak bragaderen (ABG kini menyebutnya mejeng). Toko-toko yang ada di sepanjang jalan ini didirikan untuk memenuhi kebutuhan barang-barang penduduk Bandung yang kebanyakan dari Eropa. Maka, diimporlah makanan dan minuman, pakaian dengan model terkini, dan mobil mewah.
Inikah yang membuatnya ia dijuluki "The Fifth Avenue of the East"? Yang jelas, Braga merupakan satu dari tiga jalan pertama di Bandung (lainnya Jalan Asia-Afrika dan Jalan Merdeka). 

TAMAN DEWI SARTIKA. Taman ini dibuat 1864 dan letaknya menyatu dengan Kantor Kodya Bandung yang bergaya geometric art deco.

TAMAN LALU LINTAS. Taman Lalu Lintas yang dibangun tahun 1910-an ini awalnya bernama Insulinde Park dan digunakan sebagai tempat upacara bagi militer Hindia Belanda. Ya, kawasan ini merupakan kawasan militer. Jangan sembarangan memotret kalau tidak ingin kamera Anda diminta penjaga.

TAMAN MALUKU. Sedangkan Taman Maluku aslinya Molukkenpark. Yang khas di sini adalah patung pendeta militer Belanda, Verbraak, di sudut utaranya. Omong-omong, dulu taman ini terkenal dengan warianya. Jika melintas malam-malam di sini, dijamin banyak penggoda yang menggoyahkan iman.

GEDUNG SATE. Inilah penanda Bandung, yang sering gambarnya dijadikan kartu pos. Gerber merancang gedung paling monumental di Indonesia ini dalam gaya Indo-Eropa, memadukan bermacam gaya moorish Spanyol, renaissance Italia, art deco, dan Sunda. Gedung ini dibangun secara diagonal menghadap Gunung Tangkuban Perahu.

(Yds Agus Surono. Sumber: Intisari)
http://holidayinnpasteur.com/index.html

Sejarah Kota Bandung: Asal-Usul Nama "Bandung"

Sejarah Kota Bandung: Asal-Usul Nama "Bandung"

KATA “Bandung” berasal dari kata bendung atau bendungankarena terbendungnya sungai Citarum oleh lava Gunung Tangkuban Perahu yang kemudian membentuk telaga. 
Menurut mitos, nama “Bandung” diambil dari sebuah kendaraan air yang terdiri dari dua perahu yang diikat berdampingan yang disebut perahu bandung yang digunakan oleh Bupati Bandung, R.A. Wiranatakusumah II, untuk melayari Ci Tarum (Sunda: Ci = Cai = Air = Sungai) dalam mencari tempat kedudukan kabupaten yang baru untuk menggantikan ibukota yang lama di Dayeuhkolot.
Kota Bandung merupakan kota metropolitan terbesar di wilayah Jawa Barat yang menjadi ibu kota Provinsi Jawa Barat. 
Kota Bandung juga merupakan kota terbesar ketiga di Indonesia setelah Jakarta dan Surabaya. 

 

Julukan Kota Kembang

Kota Bandung dijuluki Kota Kembang. Dalam buku Wajah Bandoeng Tempo Doeloe, sejarahwan Haryoto Kunto menulis, kembang yang dimaksud ialah Kembang Dayang yang dalam bahasa Sunda sama dengan WTS (Wanita Tunasusila) atau PSK (Pekerja Seks Komersial).
Istilah kota kembang berasal dari peristiwa yang terjadi tahun 1896 saat Bestuur van de Vereninging van Suikerplanters (Pengurus Besar Perkumpulan Pengusaha Perkebunan Gula) yang berkedudukan di Surabaya memilih Bandung sebagai tempat penyelenggaraan kongresnya yang pertama.
Sebagai panitia kongres, Tuan Jacobmendapat masukan dari Meneer Schenk agar menyediakan ‘kembang-kembang’ berupa "noni cantik" Indo-Belanda dari wilayah perkebunanPasirmalang untuk menghibur para pengusaha gula tersebut.
Setelah kongres, para tamu menyatakan sangat puas. Kongres dikatakan sukses besar. Dari mulut peserta kongres itu kemudian keluar istilah dalam bahasa Belanda De Bloem der Indische Bergsteden atau ‘bunganya’ kota pegunungan di Hindia Belanda. Dari situ muncul julukan kota Bandung sebagai kota kembang.

Julukan Parijs van Java

Dalam buku Otobiografi Entin Supriatin, Deritapun Dapat Ditaklukan. Mitra Media Pustaka. Bandung (2006) disebutkan, Bandung dikenal dengan sebutan Parijs Van Java atau Paris-nya Pulau Jawa. 
Mungkin mengira istilah itu muncul dari keindahan kota Bandung sama dengan keindahan kota Paris. Padahal bukan itu. Sebenarnya, istilah Parijs van Java muncul karena pada waktu itu di Jalan Braga terdapat banyak toko yang menjual barang-barang produksi Paris, terutama toko pakaian. 
Toko yang terkenal diantaranya adalah toko mode dan pakaian, Modemagazinj ‘au bon Marche’yang menjual gaun wanita mode Paris. 
Ada juga restoran yang makanan khas Paris Maison Bogerijen yang menjadi tempat santap para pejabat dan pengusaha Hindia Belanda atau Eropa. Dari situlah muncul julukan lain bagi kota Bandung sebagai Parijs van Java.

Julukan Kota Belanja

Selain itu, kota Bandung juga dikenal sebagai kota belanja, dengan mall dan factory outlet (FO) yang banyak tersebar di kota ini. 
Tahun 2007, British Council menjadikan kota Bandung sebagai pilot project kota terkreatif se-Asia Timur. 
Saat ini kota Bandung merupakan salah satu kota tujuan utama pariwisata dan pendidikan.

Kilas Sejarah Kota Bandung
Tahun 1896 Bandung belum menjadi kota tetapi hanya “kampung”. Penduduknya yang terdata 29.382 orang, sekitar 1.250 orang berkebangsaan Eropa, mayoritas orang Belanda. 
Saat itu Bandung hanyalah desa udik yang belepotan lumpur, bahkan Jalan Braga yang kemudian melegenda di Bandung masih berupa jalan tanah becek bertahi sapi dan kuda.
Kota Bandung mulai dijadikan sebagai kawasan pemukiman sejak pemerintahan kolonial Hindia-Belanda, melalui Gubernur Jenderalnya waktu itu Herman Willem Daendels, mengeluarkan surat keputusan tanggal 25 September 1810 tentang pembangunan sarana dan prasarana untuk kawasan ini. Dikemudian hari peristiwa ini diabadikan sebagai hari jadi kota Bandung.

Kota Bandung secara resmi mendapat status gemeente (kota) dari Gubernur Jenderal J.B. van Heutsz pada tanggal 1 April 1906 dengan luas wilayah waktu itu sekitar 900 ha, dan bertambah menjadi 8.000 ha di tahun 1949, sampai terakhir bertambah menjadi luas wilayah saat ini.

Pada masa perang kemerdekaan, pada 24 Maret 1946, sebagian kota ini di bakar oleh para pejuang kemerdekaan sebagai bagian dalam strategi perang waktu itu. Peristiwa ini dikenal dengan sebutan Bandung Lautan Api dan diabadikan dalam lagu Halo-Halo Bandung. Selain itu kota ini kemudian ditinggalkan oleh sebagian penduduknya yang mengungsi ke daerah lain.

Sebutan Bandung Lautan Api kini digunakan sebagai nama stadion bertaraf internasional di kawasan Gedebage, wilayah timur kota Bandung: Stadion Gelanggang Olahraga Bandung Lautan Api (GBLA).



http://holidayinnpasteur.com/index.html